Sikap, yang berarti "sikap" dalam bahasa Indonesia, di atas segalanya adalah pertemuan. Seorang koreografer dan lima penari Indonesia dari empat penjuru negara lintas benua raksasa ini dipersatukan oleh tiga lembaga Perancis di salah satu tempat penciptaan yang paling menginspirasi, Nuart (galeri seni yang berlokasi di Bandung). Kekhasan pertemuan ini terletak pada keinginan untuk menawarkan tarian "nya" yang lain. Beberapa mempraktikkan "piring", yang lain "randai", atau bahkan "sewa" dan "adok" ... Tarian tradisional sangat berbeda satu sama lain, mereka dapat agama, spiritual, atau bahkan dari pertempuran. Terinspirasi oleh bahasa tubuh semua orang, Abderzak Houmi menawarkan perpaduan gaya dalam karya ini. Dengan cara yang sama seperti koreografer mematahkan kode-kode tari hip hop untuk mengembangkan gerakan, ia mengguncang tarian Lima ini untuk melayaninya demi suatu subjek. Para penari mewujudkan gerakan dengan cara mereka sendiri dalam keinginan untuk mengekspresikan keberadaan mereka dengan cara apa pun.